Mercusuar merpati merakit sabilul
merajut masa pada bongkahan kerikildinding nahkoda mengantar ribuan ruh
bersekutu dengan waktu tanpa dialog
Jentik jentik perkasa sabilul menyeru
ikrar di atas samudra gedung tua
merangkai bahtera realitas tanpa tangis
meracau kalkulus pecahan seruling
Kita pernah menyusuri gedung tua
namun sesekali menuai candu antara tinta dan kertas pada waktu yang ditelan usia
Tekatku takkan mati terbawa arus aku anak sabilul menyala dalam gulungan ombak merakit sabilul tanpa nista dan dusta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar